Rabu, 23 Mei 2012

pengukuran antropometri


A.    Pengertian Antropometri
Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti timbangan dan pita pengukur (meteran) (Soetjiningsih, 2005).
Ukuran antropometri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1.         Tergantung umur, yaitu hasil pengukuran disbanding dengan umur. Misalnya, BB terhadap usia atau TB terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud tersebut tergolong normal untuk anak seusianya.
2.         Tidak tergantung umur, yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya tanpa memperhatikan berapa umur anak yang diukur.
Dari beberapa ukuran antropometri, yang paling sering digunakan untuk menentukkan keadaan pertumbuhan pada masa balita adalah :
1.      Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar pada setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35 cm. Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm
Adapun cara pengukuran lingkar kepala adalah :
a.       Siapkan pita pengukur (meteran)
b.      Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis) atau supra orbita bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior. Kemudian tentukan hasilnya (lihat Gambar 1)
c.       Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala



2.      Lingkar Lengan Atas (Lila)
Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif lambat. Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama, lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak berubah sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi dan pertumbuhan anak prasekolah.
Cara pengukuran lingkar lengan atas sebagai berikut :
a.       Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada lengan bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan kiri tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil. Untuk lebih jelasnya lihat gambar 3.
b.      Lingkarkan alar pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar ( dapat digunakan pita pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.
c.       Tentukan besar lingkar lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur
d.      Catat hasil pada KMS
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarangdilakukan. Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang Xifoidius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi berbaring.
Cara pengukuran lingkar dada adalah :
a.       Siapkan pita pengukur
b.      Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti pada gambar 1
c.       Catat hasil pengukuran pada KMS
6.      Lingkar Perut
Pengukuran lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas abdominal/sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap kejadian penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus.
Alat yang dibutuhkan:
a.       Ruangan yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tiraipembatas.
b.      Pita pengukur 
c.       Spidol atau pulpen
Cara Pengukuran Lingkar Perut:
1.      Jelaskan pada responden tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang akan dilakukandalam pengukuran.
2.      Untuk pengukuran ini responden diminta dengan carayang santun untuk membuka pakaian bagian atasatau menyingkapkan pakaian bagian atas dan rabatulang rusuk terakhir responden untuk menetapkantitik pengukuran.
3.      Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling bawah.
4.      Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkalpaha/panggul.
5.      Tetapkan titik tengah di antara diantara titik tulang rusuk terakhir titik ujung lengkung tulang pangkalpaha/panggul dan tandai titiktengah tersebut dengan alat tulis.
6.      Minta responden untuk berdiri tegak dan bernafasdengan normal (ekspirasi normal).
7.      Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/diambil darititik tengah kemudian secara sejajar horizontalmelingkari pinggang dan perut kembali menuju titiktengah diawal pengukuran.
8.      Apabila responden mempunyai perut yang gendut kebawah, pengukuran mengambil bagian yang palingbuncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi.
9.      Pita pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar