A.
Pengertian Antropometri
Pengukuran antropometri adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui
ukuran-ukuran fisik seorang anak dengan menggunakan alat ukur tertentu, seperti
timbangan dan pita pengukur (meteran) (Soetjiningsih, 2005).
Ukuran antropometri
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1.
Tergantung umur, yaitu
hasil pengukuran disbanding dengan umur. Misalnya, BB terhadap usia atau TB
terhadap usia. Dengan demikian, dapat diketahui apakah ukuran yang dimaksud
tersebut tergolong normal untuk anak seusianya.
2.
Tidak tergantung umur,
yaitu hasil pengukuran dibandingkan dengan pengukuran lainnya tanpa
memperhatikan berapa umur anak yang diukur.
Dari beberapa ukuran antropometri, yang
paling sering digunakan untuk menentukkan keadaan pertumbuhan pada masa balita
adalah :
1.
Lingkar kepala
Secara normal, pertambahan ukuran lingkar
pada setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh factor ras, bangsa
dan letak geografis. Saat lahir, ukuran lingkar kepala normalnya adalah 34-35
cm. Kemudian akan bertambah sebesar + 0,5 cm/bulan pada bulan pertama atau menjadi + 44
cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan
dengan tahap berikutnya, kemudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun, setelah itu sampai usia
18 tahun lingkar kepala hanya bertambah + 10 cm
Adapun cara pengukuran
lingkar kepala adalah :
a.
Siapkan pita pengukur (meteran)
b.
Lingkarkan pita pengukur pada daerah glabella (frontalis)
atau supra orbita bagian anterior menuju oksiput pada bagian posterior.
Kemudian tentukan hasilnya (lihat Gambar 1)
c.
Cantumkan hasil pengukuran pada kurva lingkar kepala
2.
Lingkar Lengan Atas (Lila)
Pertambahan lingkar lengan atas ini relatif
lambat. Saat lahir, lingkar lengan atas sekitar 11 cm dan pada tahun pertama,
lingkar lengan atas menjadi 16 cm. Selanjutnya ukuran tersebut tidak banyak
berubah sampai usia 3 tahun.
Ukuran lingkar
lengan atas mencerminkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak
berpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dan berguna untuk menilai keadaan gizi
dan pertumbuhan anak prasekolah.
Cara pengukuran
lingkar lengan atas sebagai berikut :
a.
Tentukan lokasi lengan yang diukur. Pengukuran dilakukan pada
lengan bagian kiri, yaitu pertengahan pangkal lengan dan siku. Pemilihan lengan
kiri tersebut dengan pertimbangan bahwa aktivitas lengan kiri lebih pasif
dibandingkan dengan lengan kanan sehingga ukurannya lebih stabil. Untuk lebih
jelasnya lihat gambar 3.
b.
Lingkarkan alar
pengukur pada lengan bagian atas seperti pada gambar ( dapat digunakan pita
pengukur). Hindari penekanan pada lengan yang diukur saat pengukuran.
c.
Tentukan besar lingkar
lengan sesuai dengan angka yang tertera pada pita pengukur
d.
Catat hasil pada KMS
5. Lingkar Dada
Sebagaimana lingkar lengan atas, pengukuran lingkar dada jarangdilakukan.
Pengukurannya dilakukan pada saat bernapas biasa ( mid respirasi ) pada tulang
Xifoidius( insicura substernalis). Pengukuran lingkar dada ini dilakukan dengan
posisi berdiri pada anak yang lebih besar, sedangkan pada bayi dengan posisi
berbaring.
Cara pengukuran
lingkar dada adalah :
a.
Siapkan pita pengukur
b.
Lingkarkan pita pengukur pada daerah dada seperti pada gambar
1
c.
Catat hasil pengukuran pada KMS
6.
Lingkar Perut
Pengukuran
lingkar perut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya obesitas
abdominal/sentral. Jenis obesitas ini sangat berpengaruh terhadap kejadian
penyakit kardiovaskular dan diabetes melitus.
Alat yang dibutuhkan:
a.
Ruangan
yang tertutup dari pandangan umum. Jika tidak ada gunakan tiraipembatas.
b.
Pita
pengukur
c.
Spidol
atau pulpen
Cara Pengukuran Lingkar Perut:
1.
Jelaskan
pada responden tujuan pengukuran lingkar perut dan tindakan apa saja yang
akan dilakukandalam pengukuran.
2.
Untuk
pengukuran ini responden diminta dengan carayang santun untuk membuka pakaian
bagian atasatau menyingkapkan pakaian bagian atas dan rabatulang rusuk terakhir
responden untuk menetapkantitik pengukuran.
3.
Tetapkan
titik batas tepi tulang rusuk paling bawah.
4.
Tetapkan
titik ujung lengkung tulang pangkalpaha/panggul.
5.
Tetapkan
titik tengah di antara diantara titik tulang rusuk terakhir titik ujung
lengkung tulang pangkalpaha/panggul dan tandai titiktengah tersebut dengan alat
tulis.
6.
Minta
responden untuk berdiri tegak dan bernafasdengan normal (ekspirasi normal).
7.
Lakukan
pengukuran lingkar perut dimulai/diambil darititik tengah kemudian secara
sejajar horizontalmelingkari pinggang dan perut kembali menuju titiktengah
diawal pengukuran.
8.
Apabila
responden mempunyai perut yang gendut kebawah, pengukuran mengambil bagian yang
palingbuncit lalu berakhir pada titik tengah tersebut lagi.
9.
Pita
pengukur tidak boleh melipat dan ukur lingkar pinggang mendekati angka 0,1
cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar